AGENT JUDI TERPERCAYA - Sementara suamiku hanya bekerja disebuah bengkel motor yang tak pasti penghasilannya, sementara kebutuhan semakin lama semakin banyak. Dengan penghasilan suamiku yang pas-pas an tentunya sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup kami. Dan aku memutuskan untuk bekerja, tapi mau bekerja apa dengan masih mempunyai tanggungan anak kecil yang tak bisa aku tinggalkan.
Setiap malam aku selalu kepikiran dengan hal itu, sampai membuatku tak dapat tidur. Kemudian aku membicarakan masalah ini dengan suamiku dan aku meminta ijin untuk bekerja dan suamiku pun mengijinkannya asalkan anakku tidak terlantar.
Suatu hari saat aku sedang pergi kepasar, aku bertanya pada teman-temanku yang ada dipasar, aku bertanya apakah ada suatu pekerjaan untukku. Dan salah satu temanku langsung berkata kemaren aku ditawari pekerjaan oleh seseorang tapi keliatannya sekarang orangnya tidak sedang disini, biasanya orang itu ada diwarung depan.
Namanya mas Yudi, kalau gak salah dia sering dimintai orang-orang mencarikan pembantu, besokkalau orangnya datang kesini aku kasih tau kamu “kata temenku”. Ya gak papa deeh, besok kalau dia kesini kamu cepet hubungi aku ya “kataku”.
Keesokan harinya sekitar jam setengah 10 aku ditelpon temanku mengabarkan kalau mas Yudi sudah ada diwarung dan aku disuruh untuk langsung menuju pasar. Tak memakai lama aku langsung berangkat kepasar, dan tak lama ketika aku sudah sampai aku langsung diantarkan oleh temanku menemui mas Yudi dan “Mas yudi ini temanku yang sedang mencari pekerjaan” kata temanku.
“Oowwhhh iya, nama kamu siapa neng??” tanya mas Yudi. “Yenni mas, ada pekerjaan untuk saya mas??” tanyaku. “begini saja, gak enak kalau ngomong disini, mending ngomong dirumahku saja, kamu bawa motor??” tanya mas Yudi. “Enggak mas, aku naek sepeda soalnya rumahku gak jauh dari sini mas” jawabku. “Yaudah kamu bonceng aku saja, rumahku juga gak terlalu jauh dari sini kok, paling Cuma 15 menit saja” ajak mas Yudi.
Langsung mas Yudi mengambil mengambil motornya dan aku juga langsung memboncengnya, dan kita langsung menuju rumah mas Yudi. Setelah benar 15 menit perjalanan sampailah aku dirumah mas Yudi, terlihat rumahnya lumayan besar, terlihat sangat bagus dekorasinya.
Kemudian aku disuruh masuk rumahnya, dan dipersilahkan duduk. “mbak mau minum apa??” tanya mas Yudi. “Apa saja mas, air putih juga gak papa kok mas” jawabku. Mas Yudi kemudian mengambilkan aku segelas air putih dan kami mulai mengobrol. “Emang mas mau menawarkan pekerjaan apa kepadaku mas??” tanyaku. “Kamu mau gak jadi pembantuku, dirumahku ini sudah gak ada pembantu jadi aku agak susah mengurus rumah ini” “ kata mas Yudi. “Jam kerja nya mas??” tanyaku. “Ya biasa saja lah, mulai jam 8 dan kamu bisa pulang jam 5 sore, gimana??” tanya mas Yudi. “Tapi aku boleh bawa anak kan mas, soalnya anakku ini gak bisa ditinggal mas soalnya gak ada yang mengurusnya dirumah” tanyaku.
“Iyha gak papa kok, tapi kalau bisa kalau kamu bekerja ankmu ditidurkan saja biar gak mengganngu kerjamu” jawab mas Yudi. “Lha aku bisa mulai kerja kapan mas??” tanyaku. “besok kamu bisa langsung mulai kerja, kamu juga lihat kan, nie rumah sudah berantakan dan kotor gak ada yang ngurus” jawab mas Yudi. “Iyha bisa mas, lha istri mas dimana??” tanyaku. “Aku sudah bercerai dengan istriku setahun yang lalu dan anakku ikut mamahnya semua, jadi ya aku sendirian dirumah” jawab mas Yudi. “Ooowh begitu mas, maaf mas Yenni gaktau mas” ucapku. “Aaaahhh gak papa kok, santai aja kali” ucap mas Yudi. Akhirnya setelah kita sepakat aku meminta mas Yudi untuk mengantarku kembali kepasar karena sepedaku masih dipasar.
Sampai dirumah aku ngomong sama suamiku dan suamiku pun hanya mengangguk tanda dia menyetujui pekerjaanku. Dan keesokan harinya setelah aku masak untuk sarapan suamiku aku langsung berangkat menuju rumah mas Yudi.sesampai dirumahnya mas Yudi sedang berda diteras rumahnya sambil minum secangkir kopi sambil merokok menyambutku, pagi itu aku berangkat terlalu pagi, setengah 8 aku sudah sampai rumah mas yudi. Dan “Kok pagi sekali kamu Yenn, ini kan juga belum jam 8” sambut mas Yudi. “Iyha gak papa pak, aku juga sudah terbiasa bangun pagi” jawabku. “yaudah sana masuk aja, kerjakanlah apa yang harus kamu kerjakan, pastinyakamu udah mengerti kan dan satu lagi, jangan panggil aku pak, panggil mas saja??” ujar Mas Yudi. “Iyha maaf mas” jawabku.
Kemudian aku langsung masuk rumah mas Yudi dan langsung memulai pekerjaanku. Setelah aku fikir matahari sudah mulai keluar aku melihat mas Yudi masuk rumahnya, saat itu aku sedang ngepel lantai rumahnya dan anakku sudah aku tinggal dikamar belakang karena sudah tidur. Ketika mas Yudi masuk rumah dia menghampiriku “Anakmu sudah tidur ya Yenn??” tanyanya. “Iyha mas, aku tidurkan dikamar belakang” jawabku. Setelah mendengar jawabanku mas Yudi pergi meninggalkanku dan aku kembali melanjutkan perkerjaanku. Seminggu aku bekerja sikap mas Yudi masih biasa-biasa saja, seperti apa adanya.
Hari senin waktu itu, ketika suamiku hendak pergi ke bengkel, dia pamit akan pulang larut malam, karena ada motor yang harus dilemburnya karena pemiliknya minta hari itu juga selesai. Dan kemudian setelah pekerjaan rumah selesai aku langsung berangkat kerumah mas Yudi. Saat aku sampai dirumah mas Yudi dan masuk rumahnya aku dikagetkan dengan penglihatanku, aku melihat mas Yudi sedang duduk diruang tamu sedang melihat TV dengan tanpa kaos dan hanya menggunakan celana boxer saja. Terlihat sesuatu gundukan besar berada dibalik boxer mas Yudi, tapi aku membuarkannya saja dan langsung menuju dapur. Aku sempet kepikiran apakah gundukan besar itu mungkin Penis mas Yudi sebesar itu, ucapku dalam hati. Sambil aku mencuci piring dan kepikiran apa yang aku lihat tadi.
Setelah aku selesai mencuci piring aku langsung menuju belaknag rumah untuk mencuci baju-baju mas Yudi. Tak berapa lama saat aku mencuci aku dikagetkan dengan suara “Eheeem…kamu cantik juga ya Yenn, beruntung juga laki-laki yang menikahi kamu” kata mas Yudi. “Aaaahhh…. Mas bisa aja” jawabku sambil tersipu. “Beneran kamu cantik dan seksi Yenn, anak kamu udah tidur kan??” tanya mas Yudi. “Sssss…uuu….Sudah mas” jawabku singkat karena pas aku jawab dan menengok kebelakang aku melihat tonjolan besar dari boxer mas Yudi. “Kenapa kaget gitu Yenn, kamu gak papa kan??” ucap mas Yudi. Sambil terus melihatnya “Enggg…Nnngggak papa kok mas, Yenni baik-baik saja” Jawabku. Yaudah aku mau mandi dulu ya Yenn, nanti kalau aku memerlukanmu aku akan memanggilmu” mas Yudi pamit dan langsung pergi menuju kamar mandi. Aku sejenak tertegun dengan apa yang kulihat tadi, sangat besar sekali, tak sebesar punya suamiku.
Setelah kurang lebih satu jam, sekarang mengepel suma lantai rumah mas Yudi, saat aku mengepel ruang depan rumah mas Yudi, suara tedengar begitu keras memanggilku dari kamar mas Yudi “Yeeeennnn…Yeeeennn….Yeeennnniiiii” panggil mas Yudi. Aku dengan segera melepaskan lap pel aku langsung menuju kamar mas Yudi “Iyha mas, ada yang bisa saya bantu mas” tanyaku dari pintu kamar. “Sini masuk, tolong oleskan minyak ini dipinggangku” pinta mas Yudi. Aku segera masuk kamarnya, tercium aroma yang sangat harum sekali dikamarnya dan aku langsung mengambil minyak yang akan aku oleskan. Ketika aku sudah duduk di ranjang mas Yudi, mas Yudi malah berdiri dan “tunggu sebentar ya” mas yudi beranjak menuju pintu aku kira mau mengambil apa tapi ternyata mas Yudi mengancing pintu kamarnya dan mengambil kuncinya.
“Mas mau ngapain aku, kok kamarnya dikunci begitu”tanyaku dengan sedikit takut
“Gak papa kok Yenn, aku Cuma ingin kamu puaskan saja kok, mumpung anakmu tidur” jawab mas Yudi sambil tersenyum penuh nafsu
“Jangan mas, jangan lakukan itu kepadaku mas” pintaku pada mas Yudi
Tanpa menjawab mas Yudi langsung menuju kearahku dan langsung menarik tanganku
“Ayooo Laaah Yeenn, sebentar saja, sudah lama aku tidak dipuaskan oleh wanita Yenn” ujar mas Yudi
“Jaaaa…Ngggaaaaan mas” aku terus berontak
Tapi dengan kekuatan mas Yudi mendekapku aku sudah tak bisa bergerak lagi, mas Yudi langsung menciumi bibirku dengan buasnya. Dengan wajahnya yang dipenuhi dengan hawa nafsu mas Yudi langsung meremas payudaraku dan masih dengan menciumiku. Aku masih saja berontak, tapi aku tetap saja tak berdaya melawan kekuatan mas Yudi yang sangat kekar. Dengan liarnya mas Yudi langsung memasukkan tangannya didalam kaosku dan langsung meremas-remas toketku. Aku yang sudah tak berdaya akhirnya hanya menikmati saja perlakuan dari majikanku itu. Setelah mas Yudi mengetahui kalau aku sudah pasarah mas Yudi dengan buasnya langsung membuka kaosku sekalian membuka pengait BH ku dan sekarang aku sudah telanjang dada.
Mas Yudi dengan lahapnya langsung melumat putting coklatku yang sudah membesar “Aaaahhh….Aaaahhh….Maaasss” desahku saat mas Yudi melumat putingku. Mas Yudi menjilati semua badanku dengan lidahnya, sehinga aku sendiri lama-lama menjadi kebawa suasana dan aku juga sudah menjadi birahi. Setelah puas dengan toketku sekarang tangan mas Yudi menuju vaginaku, dielus-elusnya vaginaku dari luar celana dalamku sambil terus menciumiku dan kadang meluat payudaraku. Saat tangannya menyentuh klitorisku “Ouuuhh…Maass” aku mendesah. Mas Yudi menjadi semakin bersemangat sehingga mas Yudi langsung melepas rok dan sekalian mecopot celana dalam yang aku pakai, sehingga telanjanglah sudak aku sekarang.
Mas Yudi langsung turun menuju vaginaku, dan dia langsung menghisap klitorisku dan saat bibirnya menyentuh klitorisku aku pun langsung mengerang “Ooouuugghh….Aaaarrggghhh…Ooouughh…Maaaaasss”. Aku belum pernah mendapatkan perlakuan yang seperti ini dari suamiku. Mas Yudi memainkan lidahnya di klitorisku sambil sesekali lidahnya masuk dalam memekku, dengan polah mas Yudi yang seperti aku tak kuasa menahan desahan serta eranganku yang terus keluar dari mulutku “Ouuuugghh…Maaasss….Geelllliiii…Maaasss….Aaaarrrgghhh”. Tapi tanpa memperdulikan eranganku mas Yudi terus melanjutkan jilatannya, sekarang ditambah jilatan mas Yudi diirngi dengan jari mas Yudi yang masuk dalam memekku, aku semakin tak kuasa menahannya.
Dan setelah kurang lebih 15 menit mas Yudi memainkan memekku dengan lidah dan jarinya aku mengerang lagi “Aaaaggghhh…Maaasss….Yeennniii…Maaauuu….Keluaaarrr…” mas Yudi kemudian melepaskan vaginaku dari mulutnya dan sekejap cairan spermaku keluar mengucur dari memekku, aku orgasme utuk yang pertama kalinya.
Aku pun terkulai lemas, tapi mas Yudi gak mau tahu dia langsung mebuka boxer dan celana dalamnyadan keluarlah Penis yang sangat besar sekali dan sangat panjang. Dia langsung mengarahkan Penisnya didepan mulutku dan meminta “Isep sebentar ya Yeeen, Gantian” ujar mas Yudi. Mas Yudi langsung memegang kepalaku dan langsung memasukkan penisnya dimulutku. Besar sekali penisnya, sampai memenuhi semua ruang mulutku. Dimaju-mundurkan penisnya dalam mulutku, aku yang tak pernah melakukan itu hanya terdiam dengan mengikuti permainan mas Yudi. Mas Yudi memintaku menjilati kepala penisnya, dan aku pun menurutinya.
“Aaaaahhhh….Niiiik..Maaattt….Baaangeeet Yeeen…” desah mas Yudi. Aku pun lalu kembali mengulum penisnya sembari sesaat menjilati penis mas Yudi.
Setelah kurang lebih 10 menit aku menjilati Penis mas Yudi, mas Yudi menarik Penisnya dari mulutku dan mecium bibirku dan langsung mengrahkan Penisnya diliang Vaginaku. Mas Yudi menggesek-gesekan kepala penisnya di memekku, geli aku rasa tapi aku menikmatinya. masYudi dengan pelan-pelan mulai memasukkan Penisnya, terasa sangat besar sekali “Ouuuhhh….” Desahku.
Mas Yudi memaju mundurkan kepala Penisnya dalam memkku, semakin lama semakin kedalam dan akhirnya “Bleeeeeesssssss….” Seluruh penis mas Yudi masuk dalam vaginaku dan aku iringi dengan desahanku “Oooouuggghhhh…..”. mas Yudi mulai memaju mundurkan Penisnya dengan pelan-pelan dan saking besarnya Penis mas yudi aku tak henti terus mendesah kenikmatan.
Semakin lama mas Yudi menyodok memekku semakin kencang, “Oooouuuuhhh….Aaaggghhhh…Ooouuuggghhh…Aaaagghh…” aku semakin mengerang saat sodokan mas Yudi semakin keras. “Ploooookk…Ploook…Ploook….” Suara benturan tubuh kami yang sudah basah karena keringat. Sekitar 15 menit mas Yudi memompaku aku tak kuasa menhannya dan akhirnya “Oooouugghhhh….Maaassss…” aku keluar untuk yang kedua kalinya, tapi dengan kuatnya mas Yudi belum kelihatan akan orgasme.
Mas Yudi kemudian membalikkan tubuhku sehingga sekarang aku dalam posisi nungging. Dengan segera mas Yudi memasukkan Penisnya dan langsung menyodokkan penisnya dengan keras tanpa mempedulikan aku yang lemas. “Aaaggghhh….Ouuugghhh…Aaagghhh…” aku terus mengerang menimati sodokan dari mas Yudi.
Sambil meremas toketku mas yudi lebih bersemangat menyodoku, akupun dengan gairahku juga ikut mendorong memekku maju mundur. Dan setelah kurang lebih 15 menit mas Yudi menyodokku dari belakang, mas Yudi mempercepat sodokannya dan “Aaaaggghhhh….Aaagghhhh…Ouuuggghhh…Ooouuugghhh….Yeeennniiiii…” mas Yudi mencabut penisnya dari memekku dan menghadapkan Penisnya di mukaku. Dan “Crroooot…Crooott…Crooot..” banyak sekali pejuh mas Yudi menghujam mukaku. Tak terhingga pejuh mas Yudi menyemprot mukaku bahkan sebagian ada yang masuk dalam mulutku. Dan setelah mas Yudi keluar mas yudi terkulai lemas diranjang dan akupun mengikutinya dengan tidur disampingnya.
Setelah 5 menit beristirahat, mas Yudi menyuruhku untuk membersihkan sperma yang diwajahku. Aku oun bergegas ke kamar mandi dan membersihkan badanku dari sperma dan air ludah bercampur keringat ditubuhku. 10 menit aku mandi dan selesai mas Yudi kembali memanggilku kembali “Yeeennn….Kesini Yeen…”. “Ada apa lagi mas??” tanyaku. Mas yudi menyodorkan sebuah amplop kepadaku dan “Ini untuk kamu Yeennn karena kmau sudah memuaskan aku hari ini, makasih ya Yeen” ujar mas Yudi. Dengan tanpa menjawab aku meraih amplop tersebut.
Setelah hari itu, seminggu sekali pasti aku dan mas Yudi melakukan hubungan Sex, dan semakin lama mas Yudi tidak memberikan aku algi uang, tapi aku selalu melayaninya akrena aku sendiri juga merasa puas dengan permainan mas Yudi.
0 komentar:
Post a Comment